Potensi Pengembangan Wisata Berbasis Masyarakat Di Desa Banyuanyar, Boyolali
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar potensi yang dimiliki oleh Desa Banyuanyar untuk dikembangkan menjadi desa wisata. Desa wisata adalah salah satu bentuk implementasi pengembangan wisata berbasis masyarakat. Harapan dari pemberdayaan masyarakat melalaui kegiatan wisata adalah masyarakat dapat lebih sejahtera. Dalam pengembangan desa wisata terdapat beberapa kriteria pengembangan yang harus diperhatikan yaitu “potensi produk atau potensi atraksi pada destinasi”, “komunitas masyarakat”, “potensi SDM lokal”, “ketersediaan fasilitas dan sarana – prasarana” serta “kemampuan dalam menciptakan pasar wisatawan”. Dari kelima kriteria pengembangan desa wisata tersebut, Desa Banyuanyar cukup memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai desa wisata. Aspek yang cukup kuat terdapat pada aspek daya tarik wisata. Saat ini Desa Banyunanyar sudah mendapat kunjungan wisatawan tetapi masih sebatas pada segmen kopi. Kekurangan yang masih harus dibenahi adalah kemampuan dalam menciptakan pasar. Desa Banyuanyar saat ini masih kesulitan dalam pembuatan paket wisata, menentukan segmen pasar yang tepat dan strategi pemasaran yang tepat.
Kata kunci: Pengembangan Masyarakat, Desa Wisata, Pariwisata Berbasis Masyarakat
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Anwas, O.M. 2013. Pemberdayaan Masyarakat di Era Global.Alfabeta. Bandung.
Astuti, L.I, Hermawan, Rozikin, M. 2015. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembangunan Pertanian Berkelanjutan. Jurnal Administrasi Publik JAP, Vol. 3, No. 11, hal.1886-1892.
Brohman, J. 1996. New Directions for tourism in the thirld world. Annals of tourism research vol. 23, no 1, hal 48-70.
Demartoto, A. 2009. Pembangunan Pariwisata Berbasis Masyarakat. Sebelas Maret University Press. Surakarta.
Hadiwioyo, S.S. 2012. Perencanaan pariwisata pedesaan berbasis masyarakat (sebuah pendekatan konsep). Yogyakarta : Graha Ilmu
Direktorat Pemberdayaan Masyarakat. 2013. Buku Panduan Kriteria Pengembangan Desa Wisata. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Jakarta.
Khamidah, A. Antarlina, S.S. Sudaryono, T. 2017. Ragam Produk Olahan Temulawak untuk Mendukung Keanekaragaman Pangan. Jurnal Litbang Pertanian Vol. 36, No. 1 , Hal. 1 – 12.
Moleong, L.J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Rosda Karya. Bandung.
Nuryanti, W. 2015. The Power Of Culture In Sustainable Development. International Conference Culture in the Post-2015 Sustainable Development Agenda. May, 15, 2015. Hangzhou – RRC.
Pitana, G.I, Gayatri, P.G. 2005. Sosiologi Pariwisata. Andi. Yogyakarta.
Premisti, P.U.L., Setiadi, A. Sumekar, W. 2016. Pemasaran Susu di Kecamatan Mojosongo dan Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Jurnal Mediagro Vol. 12, No. 1, Hal. 27-34.
Rogi, C.H. 2015. Dinamika Pengembangan Desa WIsata Brayut di Kabupaten Sleman. Skripsi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Suisa, K., Febrilia, V. 2014. Gaya Hidup Minum Kopi di The Coffee Bean & Tea Leaf Plasa Tunjungan Surabaya. Jurnal Hospitality dan Manajemen Jasa Vol 2, No 2. Hal. 326 – 343.
Yoeti, O.A. 2008. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Pradnya Paramita. Jakarta.
Wrihatnolo, R.R, Nugroho, D.R, 2007. Manajemen pemberdayaan : Sebuah Pengantar dan panduan untuk Pemberdayaan Masyarakat. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.46964/jtr..v2i1.327
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Edutourism Journal Of Tourism Research
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.