OPTIMALISASI PENGGUNAAN FILLER PASIR LAUT PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE-BINDER COURSE UNTUK LALU LINTAS TINGGI
Abstract
Pada penelitian ini dilakukan pengujian terhadap material Asphalt Concrete-Binder Course (AC-BC) dengan menggunakan agregat kasar dari Merak, agregat halus dari Tanjung Raja dan aspal dari PT.Caltex dengan Pen. 80/100, sementara bahan filler yang akan digunakan adalah pasir laut yang berasal dari Pantai Matras terletak di Desa Sinar Baru, Kecamatan Sungailiat tepatnya berada di sebelah timur Pulau Bangka Belitung.
Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui penggunaan filler pasir laut dari Pantai Matars Desa Sinar Baru, Kecamatan Sungailiat Pulau Bangka yang paling optimum pada campuran panas jenis Asphalt Concrete-Binder Course pada perkerasan lentur (Flexible) untuk lalu lintas tinggi. Adapun variasi kadar filler pasir laut Pantai Matras yang akan dilakukan pengujian ini sebesar 6,5%; 8%; 9,5%; 11% dan 12,5%.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa dari pengujian Marshall didapat VMA tertinggi pada filler 6,5 % dengan nilai VMA 14,48 % dan nilai VMA terendah pada filler 12,5 % dengan nilai VMA 14,15 %. Nilai VFB tertinggi pada filler 12,5 % sebesar 87,64 % dan terendah pada filler 6,5 % sebesar 84,04 %. Nilai stabilitas tertinggi sebesar 4666kg diperoleh dari filler 12,5 %. Sedangkan nilai kadar optimum prosentase filler pasir laut adalah 11,19 % dengan nilai flow 3 mm dan nilai stabilitas 4108,46 kg.Keywords
Full Text:
PDFReferences
AASHTO (1998), Standard Specifications for Transportation Materials and Methods of Sampling and Testing, Part I Specifications, 15 th Edition, AASHTO Publication, Washington.
ASTM (1997), Annual Book of ASTM Standard, American Society for Testing and Material, Philadelphia.
Atkins N. H.(1983),Highway Materials, Soils and Concrete, Reston Publishing Company, Inc, Canada.
Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum (1991). Metode Pengujian Campuran Aspal dengan Alat Marshall SK SNI-58-1990-03, Indonesia.
Brien D.(1977), The Highway Engineering, Applied Science Publishers Ltd, London.
BS-812 (1975), Method for Sampling and Testing of Mineral Aggregates, Sand and Filler, British Standards Institution, London.
Harris, V.A.P., Hitch, L.P. Jowett, J.M. (1978), Biruminous Stabilization of Fine Sands, Construction of The Boimori-Gashua Road, Nigeria, Proceeding of the Institution of Civil Engineers, Part 1, London pp 277-300.
Ismardani, 2013. Karakteristik Beton Aspal Lapis Pengikat (AC–BC) yang Menggunakan Bahan Pengisi (Filler) Abu Sekam Padi. Palu.
Mastaram, Y., 2013. Analisis Pengaruh Penggunaan Batu Apung sebagai Pengganti Filler untuk Campuran Aspal.
Putra, A. et al. (2015). Perbandingan Filler Pasir Laut dengan Abu Batu Pada Campuran Panas Asphalt Trade Binder Untuk Perkerasan Lentur Dengan Lalu Lintas Tinggi. Bekasi.
Rigel, D. et al. (2007). Pengaruh Penggunaan Pasir Laut Bangka terhadap Karakteristik Kualitas Beton. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma.
Siregar, S., 2010, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, Penerbit PT Rajagrafindo Persada.
Sukirman, S., 1999, Perkerasan Lentur Jalan Raya, Penerbit Nova, Bandung.
Sukriman, S., 2003, Beton Aspal Campuran Panas, Penerbit Granit, Jakarta
DOI: https://doi.org/10.46964/inersia.v8i2.654
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Jurnal Inersia
Contact Person:
Daru Purbaningtyas, ST., MT.Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Samarinda
Jl. Dr. Ciptomangunkusumo Kampus Gunung Lipan Samarinda 75131
Phone: +6285228660189
Email: tekniksipil@polnes.ac.id