PENGARUH SUBTITUSI BATU LATERIT SEBAGAI AGREGAT KASAR DAN PASIR PALARAN SEBAGAI AGREGAT HALUS TERHADAP STABILITAS MARSHALL PADA PERKERASAN LASTON (AC-BC)

Abstract

Material penyusun Campuran Asphalt Concrete – Binder Course (AC-BC) biasanya menggunakan agregat batu split dari palu dan pasir palu, sedangkan harga batu palu dan pasir palu di daerah Samarinda dan Tenggarong cukup mahal, maka dari itu dicoba menggunakan campuran batu split palu dengan batu laterit untuk agregat kasar dan pasir palu dengan pasir palaran untuk agregat halus agar lebih murah atau ekonomis sehingga pemanfaatan sumber daya alam yang ada dapat digunakan secara maksimal sebagai material konstruksi perkerasan jalan yang ada di Kalimantan Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sifat-sifat Marshall dan mengetahui komposisi pasir palaran pada campuran Laston (AC-BC). Pada Penelitian ini dibuat benda uji Marshall dengan variasi pasir palaran sebagai pengganti agregat halus pada kadar 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% serta kadar aspal yang direncanakan adalah 4%, 4,5%, 5%, 5,5%, dan 6% yang kemudian akan diketahui kadar aspal optimum, stabilitas, flow, VIM, VMA, VFA dan MQ pada campuran Laston Lapis Antara (AC-BC). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh penggunaan pasir palaran sebagai pengganti agregat halus pada AC-BC maksimum sebesar 50% dan nilai Kadar Aspal Optimum sebesar 5,47% dengan karakteristik Marshall meliputi nilai stabilitas 1650 kg, flow 3,6%, VIM 4,65%, VMA 15,50%, VFA 72,1% dan MQ 487 kg/mm. Hasil penelitian menunjukan bahwa campuran AC-BC dengan pengganti agregat kasar menggunakan batu laterit 50% dan pasir palaran memenuhi persyaratan untuk lapisan aspal beton AC-BC.