POHON ULIN SEBAGAI KONSTRUKSI STABILITAS LERENG DI DESA PAMPANG SAMARINDA
Abstract
Pohon Ulin (eusideroxylon zwageri) adalah salah satu jenis pohon yang termasuk jenis kelas kuat satu, keras, warna gelap, tahan terhadap air laut dengan ketinggian dapat mencapai 50 m dengan diameter 120 cm. Kayu ulin biasa digunakan sebagai bahan konstruksi maupun furniture.Karena semakin langka dan sulit didapatkan baik di hutan maupun di perkebunan/pertanian, maka perlu dibudidayakan untuk pelestariannya. Penelitian ini bertujuan untuk budidaya kayu ulin agar dapat memanfaatkannya sebagai konstruksi yang dapat mengamankan jalan yang berada di lereng dari longsor.
Penelitian ini dilakukan di Desa Pampang Kecamatan Samarinda Utara sepanjang 3220 m, dengan penanaman bibit pohon ulin dibagian sisi kanan berm jalan Pampang Muara yang sebagian besar berada padatebing yang mungkinlongsor. Bibit pohon ulin yang ditanam berumur 1 tahun, memiliki ketinggian antara 70- 90 cm dan ditanam sebanyak 65 pohon dengan interval 50 m.
Hasil penelitian setelah masa tanam 4 bulan sejak bulan Juni sampai dengan Oktober 2014 diperoleh bahwa tanaman pohon ulin yang masih hidup sebanyak 53 pohon (81,54 %).Dari 53 pohon yang hidup, 27 pohon ulin (50,94%) tumbuh di lereng yang menurun sehingga berpotensi menjadi salah satu bangunan pelengkap jalan yaitu sebagai tembok penahan tanah yang yang dapat menstabilkan lereng sehingga mengamankan jalan menuju Desa Pampang dari bahaya longsor.Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abe, K and Ziemer R.,R. 1991. Effect of tree roots on shallow-seated land slides. USDA forest Service Gen. Tech. Rep. PSW-GT130: 11-20.
Abdurachman. 2011. Tanaman Ulin (Eusideroxylon Zwageri T. & B) pada Umur 8,5 tahun di Arboretum Balai Besar Penelitian Dipterokarpa Samarinda. Samarinda.
Hardiyatmo, H.C. 2006. Penanganan Tanah Longsor dan Erosi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Hal. 308-319.
Hendromono, H. Daryono, dan Durahim. 2005. Pemilihan Jenis Pohon untuk Rehabilitasi Lahan Kritis. Prosiding Ekspose Penerapan Hasil Litbang Hutan dan Konservasi Alam. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor. Hal. 24-31.
Martawijaya A., I.Kartasujana, Y.I.Mandang, S.A.Prawira dan K. Kadir. 1989. Atlas Kayu Indonesia. Jilid II. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor.
Yonky Indrajaya., Wuri Handayani,2008, Potensi Hutan Pinus Merkusii Jungh. Et de Vriese sebagai Pengendali Tanah Longsor di Jawa, Info Hutan Vol.V No. 3 :231-240.
Yulianti, Febri, 2012, Pertumbuhan Jenis- Jenis Tanaman Kayu di Indonesia, Tesis, Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Ziemer R.R., 1981. Roots and the stability of forested slopes. Erosion and sediment transport in Pasific Rim Steeplands. IAHS Publ no.
DOI: https://doi.org/10.46964/inersia.v6i2.411
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Inersia
Contact Person:
Daru Purbaningtyas, ST., MT.Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Samarinda
Jl. Dr. Ciptomangunkusumo Kampus Gunung Lipan Samarinda 75131
Phone: +6285228660189
Email: tekniksipil@polnes.ac.id