KONSEP BLUE ECONOMY DI DAERAH PESISIR KALIMANTAN TIMUR
Abstract
Blue economy juga terkait erat dengan pembangunan ekonomi berkelanjutan yang memastikan bahwa kegiatan ekonomi yang dilakukan saat ini tidak menghasilkan dampak negative terhadap generasi mendatang, agar generasi mendatang masih dapat merasakan kekayaan alam Indonesia yang kaya akan hasil alam, baik tanah maupun lautnya. Sungai Mahakam merupakan sungai yang mengalir disepanjang Kota Samarinda, yang juga menjadi sumber air utama sehingga sangat penting perannya bagi masyarakat. Selain itu juga sebagai lalu lintas transportasi kapal dalam mengangkut kekayaan alam untuk dijual khususnya Batu Bara. .
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penerapan konsep blue economy pada usaha yang berkembang di masyarakat pesisir samarinda, khususnya untuk memberikan pengetahuan dan edukasi agar masyarakat mulai memperhatikan dampak kegiatan ekonomi yang dilakukan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
R. Dahuri, “PENERAPAN MARINE BIOTECHNOLOGY,” 2021.
K. K. B. K. dan Investasi, “Dorong Ekonomi Biru dan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia, Pemerintah Susun Rancangan Dokumen Strategis Biru,” https://maritim.go.id/dorong-ekonomi-biru-pembangunan-berkelanjutan-indonesia-pemerintah-susun/, 2021. .
G. A. Pauli, The Blue economy (10 Years, 100 Innovations, 100 Million Jobs). Paradigm Publication, 2010.
H. Saksono, “Ekonomi Biru: Solusi Pembangunan Daerah Berciri Kepulauan Studi Kasus Kabupaten Kepulauan Anambas,” J. Bina Praja, vol. 05, no. 01, pp. 01–12, 2013, doi: 10.21787/jbp.05.2013.01-12.
S. M. Juhro, “Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan: Tantangan dan Strategi Kebijakan (Sustainable Economic Growth: Challenges and Policy Strategies),” SSRN Electron. J., no. January 2016, 2018, doi: 10.2139/ssrn.2945267.
L. R. Setyawati, H. Tian, D. D. Cahya, A. D. Novarianti, and B. D. Said, “Implementasi Konsep Ekonomi Biru Dalam Pembangunan Masyarakat Pesisir Di Kota Sabang,” J. Educ. Dev., vol. 9, no. 4, pp. 178–185, 2021.
N. M. Banu, “Konsep Blue economy Terhadap Pembangunan Ekonomi Di Indonesia,” Ekonis J. Ekon. dan Bisnis, vol. 22, no. 1, pp. 27–31, 2020, doi: 10.30811/ekonis.v22i1.1907.
United Nations Development Programme, “Leveraging the Blue economy for Inclusive and Sustainable Growth,” Strateg. Policy Advis. Unit, no. 6, pp. 1–7, 2018, [Online]. Available: http://journals.sagepub.com/doi/10.1177/0022146514547328.
A. Saefuddin, “Perguruan Tinggi, Peran Pemerintah Dan Pengembangan Blue economy,” Risal. Kebijak. Pertan. DAN Lingkung. Rumusan Kaji. Strateg. Bid. Pertan. dan Lingkung., vol. 1, no. 3, p. 135, 2015, doi: 10.20957/jkebijakan.v1i3.10289.
M. H. Makagingge, M. Mantiri, and J. Kairupan, “PEMBERDAAN MASYARAKAT PESISIR
DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN DI DESA MAHUMU DUA KECAMATAN
TAMAKO KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE,” J. Eksek., vol. 1, no. 1, pp. 1–11, 2017.
Ilma, Ajeng Faizah Nijma. Blue Economy: Keseimbangan Perspektif Ekonomi dan Lingkungan.
Nelayan Turun Pendapatan, “Karang Paci” Panggil PT Pelabuhan Tiga Saudara - Website DPRD Provinsi Kalimantan Timur (kaltimprov.go.id)
Derita Nelayan di Pesisir Balikpapan, Area Tangkapan Terancam karena Industri Halaman all - Kompas.com
DOI: http://dx.doi.org/10.46964/jmarit.v12i2.1725
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Jurnal Maritim
Jurusan Kemaritiman, Politeknik Negeri Samarinda