ANALISA KEKUATAN JEMBATAN GANTUNG PEJALAN KAKI SUNGAI GUNTING KABUPATEN JOMBANG AKIBAT BEBAN HIDUP
Muhammad Hidayat, Tommy Ekamitra Sutarto, Petrus Satria Aji Wicaksana
Abstract
Permasalahan yang menghambat perkembangan wilayah pedesaan adalah kurangnya infrastruktur jalan dan jembatan. Jembatan merupakan infrastruktur yang mahal sehingga membuat pembangunannya tidak merata. Oleh karena itu pusat penelitian dan pengembangan jalan dan jembatan berinovasi membuat jembatan untuk desa asimetris (Judesa). Salah satu Judesa yang telah dibangun adalah jembatan gantung pejalan kaki sungai Gunting kabupaten Jombang dengan bentang 42 m dan lebar 1,8 m yang membelah Desa Karobelah Kecamatan Mojoagung dan Desa Kedungpapar Kecamatan Sumobito . Jembatan gantung pejalan kaki sungai Gunting merupakan akses utama untuk menyeberang antar dua desa tersebut. Dengan demikian perlu adanya analisa kekuatan struktur atas jembatan sungai Gunting kabupaten Jombang akibat beban hidup. Beban hidup menggunakan ketentuan dari pusat penelitian dan pengembangan jalan dan jembatan yaitu beban merata sebesar 3 Kpa, beban tersebut sudah termasuk beban kendaraan ringan. Analisa yang dilakukan menggunakan aplikasi SAP2000 yakni menghitung nilai tahanan lentur, tahanan aksial dan lendutan yang terjadi pada jembatan dengan menggunakan standar perhitungan RSNI-T 03-2005 dan Pedoman Perencanaan dan Pelaksanaan Kontruksi Jembatan Gantung untuk Pejalan Kaki. Hasil analisa harus kurang dari nilai izin yang berlaku. Apabila hasil analisa lebih dari nilai izin maka perlu adanya desain ulang dimensi komponen jembatan.
Keywords
Tahanan lentur, Tahanan aksial dan Lendutan.
References
Badan Standar Negara Indonesia. (2005). Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan. RSNI T-03-2005. Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum. (1994). Tata Cara Perencanaan Teknik
Jembatan Gantung Pejalan Kaki. SNI 03-3428-1994. Jakarta.
Dewobroto, W. (2007). Aplikasi Rekayasa Kontruksi dengan SAP2000. Jakarta.
Kementerian Pekerjaan Umum. (2015). Pedoman Perencanaan Konstruksi Jembatan Gantung untuk Pedesaan. Jakarta.
Menteri Pekerjaan Umum. (2010). Lampiran Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 02/SE/M/2010: Pedoman Perencanaan dan Pelaksanaan Konstruksi Jembatan Gantung untuk Pejalan Kaki. Jakarta.
Pusat litbang Jalan dan Jembatan, Kementerian PU. (2015). Rancangan Pedoman Perencanaan Jembatan Gantung untuk Pedesaan Asimetris. Jakarta.
Setiati, R. N., dkk. (2015). Kekuatan Struktur Jembatan Gantung Sederhana Untuk Pejalan Kaki, Pusat Litbang Jalan dan Jembatan, Balitbang Pekerjaan Umum. Jakarta.
Siregar, H. (2018). Analisa Optimasi Jembatan Gantung Pejalan Kaki dengan Judesa. Sumatera Utara.
DOI:
https://doi.org/10.46964/inersia.v12i1.567
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Inersia
Contact Person:
Daru Purbaningtyas, ST., MT.Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Samarinda
Jl. Dr. Ciptomangunkusumo Kampus Gunung Lipan Samarinda 75131
Phone: +6285228660189Email: tekniksipil@polnes.ac.id